Roma 1:1
Salam
1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul
dan dikuduskan
untuk memberitakan Injil Allah.
Roma 3:2-3
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal.
Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
3:3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia,
dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan
Allah?
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran
kita dan dibangkitkan karena pembenaran
kita
1 .
Roma 6:1
Mati dan bangkit dengan Kristus
6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Bolehkah kita bertekun dalam dosa
2 3 , supaya semakin bertambah
kasih karunia itu?
Roma 7:14
7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat
4 adalah rohani, tetapi aku bersifat daging,
terjual
di bawah kuasa dosa
5 .
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi
kita.
Roma 9:31
9:31 Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran,
tidaklah sampai
kepada hukum itu.
Roma 10:10
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Roma 12:10
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi
6 sebagai saudara dan saling mendahului
dalam memberi hormat.
Roma 12:17
12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan;
lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
Roma 14:1
Jangan menghakimi saudaramu
14:1 Terimalah orang yang lemah
imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Roma 14:18
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Roma 15:32
15:32 agar aku yang dengan sukacita datang kepadamu
oleh kehendak Allah,
beroleh kesegaran
bersama-sama dengan kamu.
Roma 16:3
16:3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila,
teman-teman sekerjaku
dalam Kristus Yesus.
Roma 16:13
16:13 Salam kepada Rufus,
orang pilihan
dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
1 Full Life: DIBANGKITKAN KARENA PEMBENARAN KITA.
Nas : Rom 4:25
Pembenaran tidak ada tanpa hidup, kehadiran, dan kasih karunia Yesus
Kristus yang bekerja di dalam hidup kita. Pembenaran bukanlah tindakan
tunggal pada waktu lalu, tetapi adalah pembenaran seumur hidup dalam
persekutuan dengan Yesus Kristus Tuhan kita.
2 Full Life: BOLEHKAH KITA BERTEKUN DALAM DOSA?
Nas : Rom 6:1
Dalam pasal Rom 6:1-23 Paulus mempersoalkan anggapan salah bahwa
orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena
kasih karunia Allah dalam Kristus. Paulus menanggapi penyimpangan
antinomianis dari ajaran kasih karunia dengan menekankan satu kebenaran
dasar: orang percaya sejati dikenal sebagai "dalam Kristus" oleh karena
dibaptis dalam Kristus dan kematian mereka terhadap dosa. Mereka sudah
berpindah dari alam dosa kepada alam hidup -- bersama Kristus (ayat
Rom 6:2-12). Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara
pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya,
jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd.
1Yoh 3:4-10). Sepanjang pasal ini Paulus menekankan bahwa mustahil
seseorang menjadi hamba dosa dan hamba Kristus sekaligus (ayat
Rom 6:11-13,16-18). Jikalau mereka menyerahkan diri kepada dosa,
hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal (ayat Rom 6:16,23).
3 Full Life: DOSA.
Nas : Rom 6:1
Teks :
- 1) PB memakai beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek
dosa. Yang paling penting adalah:
- (a) _Hamartia_ yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau
"berdosa kepada Allah" (Yoh 9:41).
- (b) _Adikia_ yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau
"ketidakadilan" (Rom 1:18; 1Yoh 5:17). Kata ini dapat dilukiskan
sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari
kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40; Luk 10:27-37). _Adikia_
juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu
(Rom 5:12; Ibr 3:13).
- (c) _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan
"menentang hukum Allah" (ayat Rom 6:19; 1Yoh 3:4).
- (d) _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan"
(Rom 3:3; Ibr 3:12).
- 2) Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat
mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri
sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah.
Sikap ini mengakibatkan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan
terhadap Allah dan hukum-Nya. Akhirnya dosa menjadi penolakan untuk
tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Rom 1:18-25; 8:7). Dosa adalah
perseteruan dengan Allah (Rom 5:10; 8:7; Kol 1:21) dan ketidaktaatan
kepada-Nya (Rom 11:32; Ef 2:2; 5:6).
- 3) Dosa juga menjadi kerusakan moral di dalam manusia yang menentang
semua kemauan yang lebih baik dalam manusia. Dosa menyebabkan kita
senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat orang
lain (Rom 1:21-32; bd. Kej 6:5). Dosa juga merupakan kuasa yang
memperbudak dan merusak (Rom 3:9; 6:12 dst; Rom 7:14; Gal 3:22).
Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yak 1:14; 4:1-2;
lihat cat. --> 1Pet 2:11).
[atau ref. 1Pet 2:11]
- 4) Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Rom 5:12), mempengaruhi
semua orang (Rom 5:12), mengakibatkan hukuman ilahi (Rom 1:18),
mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Rom 6:23;
Kej 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh
iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya (Rom 5:8-11; Gal 3:13;
Ef 4:20-24; 1Yoh 1:9; Wahy 1:5).
4 Full Life: HUKUM TAURAT.
Nas : Rom 7:14
Ingatlah bahwa dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus sedang membahas
keadaan orang yang belum dibaharui yang masih di bawah hukum PL dan
menerima kebenarannya, namun sadar bahwa ia tidak mampu hidup berkenan
kepada Allah (bd. ayat Rom 7:1). Paulus sedang menggambarkan
pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang
menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan
dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah. Pada pihak lain,
pergumulan yang dialami oleh orang Kristen berbeda sekali: itulah
pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus melawan
kuasa dosa (bd. Gal 5:16-18). Dalam pasal Rom 8:1-39 Paulus
menggambarkan cara untuk beroleh kemenangan atas dosa melalui hidup dalam
Roh.
5 Full Life: AKU BERSIFAT DAGING, TERJUAL DI BAWAH KUASA DOSA.
Nas : Rom 7:14
Kata-kata ini paling jelas menunjukkan periode pra-pertobatan di
bawah Taurat, melebihi kata lain dalam pasal Rom 7:1-25. Hal ini benar
karena alasan berikut:
- 1) Dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus menunjukkan ketidakmampuan hukum
Taurat untuk menebus kita terlepas dari kasih karunia, dan bukan
ketidakmampuan Injil dengan kasih karunia (bd. Gal 3:24).
- 2) Dalam ayat Rom 7:5 Paulus menyatakan bahwa mereka yang "hidup di
dalam daging" (yaitu, tidak rohani, berhawa nafsu), "berbuah bagi maut"
(yaitu, kematian kekal). Dalam Rom 8:13 dia menyatakan bahwa "jika
... hidup menurut daging, kamu akan mati" (bd. Gal 5:19-21).
Demikianlah orang yang dibahas dalam pasal Rom 7:1-25 mati secara
rohani.
- 3) Ungkapan "terjual di bawah kuasa dosa" berarti diperbudak oleh kuasa
dosa (bd. 1Raj 21:20,25; 2Raj 17:17). Ungkapan ini tidak mungkin
diterapkan kepada seorang yang percaya kepada Kristus, karena Kristus
dengan membayar tebusan oleh darah-Nya
(lihat cat. --> Mat 20:28),
[atau ref. Mat 20:28]
telah menebus kita dari kuasa dosa serta menyatakan bahwa dosa tidak
lagi berkuasa atas kita (Rom 6:14). Kristus sendiri menyatakan,
"Apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka"
(lihat cat. --> Yoh 8:36;
[atau ref. Yoh 8:36]
bd. Rom 8:2). Sebenarnya nama Yesus berarti "Dia akan menyelamatkan
umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21).
- 4) Juga kehadiran Roh Kudus yang mendiami kita (pasal Rom 8:1-39)
tidak membiarkan orang percaya "terjual di bawah kuasa dosa". Paulus
selanjutnya menyatakan bahwa "Roh yang memberi hidup telah memerdekakan
kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut" (Rom 8:2), dan dia
ikut termasuk mereka yang "tidak hidup menurut daging, tetapi menurut
Roh" (Rom 8:4), karena "kita adalah orang berhutang, tetapi bukan
kepada daging" (Rom 8:12).
6 Full Life: HENDAKLAH KAMU SALING MENGASIHI.
Nas : Rom 12:10
Semua orang yang beriman sungguh kepada Yesus Kristus harus
mengasihi sesama saudara seiman (1Tes 4:9-10), dengan kasih
sungguh-sungguh, penuh kemurahan, dan kelembutan. Kita harus ikut
memperhatikan kesejahteraan, kebutuhan, dan keadaan rohani semua saudara
seiman serta ikut merasa simpati dan menolong mereka di dalam kesusahan dan
persoalan. Kita harus saling menghormati, menghargai sungguh-sungguh
hal-hal yang baik dari sesama orang percaya
(lihat cat. --> Yoh 13:34;
lihat cat. --> Yoh 13:35).
[atau ref. Yoh 13:34-35]